
Praktik Mulok Dawet Ayu
Setelah sepekan anak-anak disibukkan dengan mengerjakan
soal-soal penilaian tengah semester, hari ini tibalah saat yang ditunggu-tunggu
yaitu praktik pelajaran muatan lokal.
Praktik pertama yang dilakukan adalah muatan lokal Dawet
Ayu Banjarnegara. Pada praktik mulok kali ini anak-anak dikenalkan proses
pembuatan, cara menyajikan, hingga bagaimana memasarkannya.
Pertama, praktik membuat dawet ayu. Untuk kegiatan ini
langsung dipandu oleh narasumber Mas Untung. Penjual dawet yang biasa mangkal
di pertigaan Wanayasa, Banjarnegara.
Kedua, praktik menyajikan dawet ayu. Pada kegiatan ini
masing-masing kelompok berlomba-lomba menyajikan dawet ayu di meja yang sudah
ditentukan sesuai undian.
Selanjutnya yang ketiga, anak-anak memasarkan dawet ayu.
Masing-masing kelompok berusaha mempromosikan dawet ayu secara daring dan
luring. Secara daring melalui media sosial. Secara luring langsung kepada para
pembeli.
Praktik Kewirausahaan
Salah satu tujuan kegiatan praktik Mulok Dawet Ayu
Banjarnegara adalah mengenalkan jiwa wirausaha pada anak. Seperti kegiatan yang
dilakukan anak kelas 6 SD Negeri 1 Wanayasa kemarin (Senin, 12 September 2022).
Melalui kegiatan ini anak-anak bisa merasakan bagaimana
rasanya menjual sebuah produk. Dalam hal ini masing-masing kelompok
berlomba-lomba menawarkan dagangan kepada teman-teman dan adik kelasnya. Bahkan
ada yang berani menawarkan kepada guru atau kepala sekolah.
Dari laporan yang saya terima untuk kelompok 1
mendapatkan uang Rp14.000, 00, kelompok 2 Rp15. 000,00, kelompok 3 Rp15.
000,00, kelompok 4 Rp30. 000,00, kelompok 5 Rp27. 000,00, dan kelompok 6 Rp15.
000,00
Bagi anak ini adalah kegiatan yang mengasyikkan. Kita
ingat dulu ketika masih kanak-kanak mainan praktik jual beli adalah kegiatan
yang menyenangkan. Ada yang berperan sebagai penjual ada yang berperan sebagai
pembeli.
Begitulah kiira-kira di samping belajar berwirausaha
anak-anak juga bernostalgia dengan masa kecilnya.