
EFEKTIFITAS METODE BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
Usia
pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi
yang dimiliki anak-anak, termasuk berhitung. Permainan berhitung di sekolah
tingkat dasar tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus
dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Permainan
berhitung merupakan bagian dari matematika diperlukan untuk menumbuhkembangkan
keterampilan berhitung yang sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika di kelas awal di tingkat dasar.
Permainan berhitung permulaan, diawali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui
pengamatan terhadap alam sekitar. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan
berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya dari kongkrit
ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke kompleks. Permainan berhitung
membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi
anak. Untuk itu diperlukan alat peraga / media yang sesuai dengan benda
sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak
membahayakan.
Nah,
dikutip dari Parenting Firstcry, berikut tujuh cara mengajarkan keterampilan
keterampilan berhitung permulaan kepada anak. Pertama, ajarkan berhitung dengan lagu. Gunakan lagu dan rima
angka seperti “Satu-satu aku sayang ibu” atau lainnya untuk membuat proses
belajarnya menyenangkan. Kedua,
gabungkan angka ke dalam tugas sehari-hari. Misalnya, minta anak-anak untuk
membantu mengatur meja dan menempatkan satu atau dua sendok dan garpu di setiap
piring. Ketiga, mainkan angka dengan teman-temannya. Caranya, minta
anak-anak untuk duduk dalam lingkaran dan secara bergiliran menyebutkan angka
secara berurutan. Keempat, tuliskan angka dan minta anak-anak menggambar.
Misalnya, tulis angka tiga dan minta anak-anak menggambar tiga bunga, atau
minta anak-anak menggambar sejumlah benda, lalu anak-anak diminta menghitung
jumlahnya. Kelima, tunjukkan angka di jumlah benda. Bawa anak-anak
keluar kelas dengan menunjukkan angka-angka yang terlihat di sepanjang jalan
pada anak-anak. Misalnya di papan iklan atau kendaraan. Cara ini berguna untuk
memperkuat ingatannya pada bentuk angka. Keenam, ajarkan urutan dengan menghubungkan titik-titik.
Buat kartu dan gambarlah benda dengan titik-titik bernomor. Selanjutnya bantu
anak-anak menghubungkan satu titik ke titik lainnya secara berurutan untuk
menyempurnakan gambar tersebut. Biarlah anak-anak mewarnainya agar belajar
berhitung ini menjadi lebih menyenangkan. Ketujuh, hitung jari tangan dan kaki. Tanyakan berapa banyak
jari kaki yang mereka miliki atau berapa banyak jari kelingking mereka. Wah,
seru ya,,,
Pembelajaran
Matematika di sekolah dasar merupakan salah satu ilmu penting yang dipelajari
bagi anak-anak sekolah dasar, karena ilmu ini selalu digunakan dalam
penyelesaian masalah mengenai bilangan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Sujono (2009:4), matematika sebagai ilmu pengetahuan tentang benda-benda
abstrak dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan, mempunyai arti
penting dalam kehidupan. Sehingga dalam pembelajaran di sekolah harus
memperhatikan kemungkinan-kemungkinan untuk masa depan. Berk (2012: 416)
menyebutkan fungsi pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah untuk menumbuhkan dan memperkaya pengetahuan informal tentang
konsep angka dan berhitung.
Pembelajaran matematika dengan metode bermain dapat menambah pengetahuan anak-anak untuk terus belajar mengembangkan kemampuannya dengan melibatkan anak-anak secara aktif dalam pembelajaran. Guru tidak hanya sebatas mentransfer pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak agar terampil dalam menemukan konsep berhitung dengan pengalaman sendiri.
Siti Yulaikah, S.Pd.SD
Guru Kelas 1 SD Negeri I Wanayasa